Spesial Batik Besemah, From Palembang to Algeria

By developing Besemah batik industry, and SMEs Disperindagkop headed by Ir M Ichsan Azhari MM believes that this industry will be able to preserve petata petiti baghi ​​in letters ulu, to preserve the carvings, which was home baghi ​​through Besemah batik, to create and add new jobs, empower economic communities, adding cultural treasures batik Besemah through clothing, as well as adding PAD Pagaralam City.

Until now Besemah ancestral cultural heritage that has been developed and circulated in the market in the form of clothing products and their derivatives such as ulu motif batik, batik motifs carved Besemah, border motifs Besemah, wall hangings Besemah motif carvings, batik table linens Besemah carved motifs and letters ulu , bad cover Besemah motif carvings, carving motifs Besemah curtains, cushions Besemah motif carvings, as well as cover Besemah carving motifs.


Batik Besemah itself was popularized by the son of Pagaralam area, Marhenseorang designer who has long been deeply concerned with the motives and character Besemah sculpture. Through a long and exhausting research she finally succeeded in developing a unique batik motifs and distinctive. City Government Pagaralam through Disperindagkop and PKM is able to capture creativity and menggandengnya Marhen jury as the target since 2007. The result is already visible, in every Sriwijaya Fair that was held in the courtyard of Kilkenny Castle Kuto Besak, batik Besemah got a great appreciation from the public. South Sumatra Governor also indicated his admiration for the batik Besemah. The designers were invited to Algeria to introduce batik Besemah design results in the community there.


Batik and embroidery motif Besemah currently managed on Earth Village Court, District of North Dempo, City Pagaralam South Sumatra. He is a business group together (KUB), which consists of 20 persons, whose members consist of the tailors clothing enthusiasts. To produce batik Besemah, now this group has had electric sewing machine, pattern cutting machine, mini obras machine, large capacity border machine, pressing buttons, as well as printing equipment in the form of canting and cap batik. Equipment and machinery are still minimal amount is the result of government borrowing Pagaralam town.


Source: Besemah Pagaralam, 2008



BATIK KHAS BESEMAH
DARI PALEMBANG KE ALJAZAIR

Dengan mengembangkan industri batik Besemah, Disperindagkop dan UKM yang dikepalai oleh Ir M Ichsan Azhari MM berkeyakinan bahwa industri ini akan dapat melestarikan petata petiti baghi dalam huruf ulu, melestarikan ukiran yang ada di rumah baghi lewat batik Besemah, menciptakan dan menambah lapangan kerja baru, memberdayakan ekonomi masyarakat, menambah khazanah budaya Besemah lewat busana batik, serta menambah PAD Kota Pagaralam.

Sampai saat ini warisan budaya leluhur Besemah yang sudah dikembangkan dan beredar di pasaran dalam wujud produk sandang dan turunannya antara lain batik motif ulu, batik motif ukiran besemah, border motif besemah, hiasan dinding motif ukiran Besemah, seprei meja batik motif ukiran besemah dan huruf ulu, bad cover motif ukiran besemah, gorden motif ukiran besemah, bantal kursi motif ukiran Besemah, serta cover motif ukiran Besemah.
 

Batik Besemah sendiri dipopulerkan oleh putra daerah Pagaralam, Marhenseorang designer yang sejak lama menaruh perhatian mendalam pada motif seni ukir dan aksara Besemah. Melalui riset yang panjang dan melelahkan akhirnya ia berhasil mengembangkan motif batik yang unik dan khas. Pemerintah Kota Pagaralam melalui Disperindagkop dan PKM mampu menangkap kreativitas Marhen Juri dan menggandengnya sebagai binaan sejak tahun 2007. Hasilnya sudah terlihat, pada setiap Sriwijaya Fair yang digelar di pelataran Benteng Kuto Besak Palembang, batik Besemah mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat. Gubernur Sumatera Selatan juga menunjukkan kekagumannya pada batik Besemah. Sang desainer pun diundang ke Aljazair untuk mengenalkan batik Besemah hasil rancangannya pada masyarakat di sana.

Batik dan Bordir motif Besemah saat ini dikelola di Desa Bumi Agung, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam Sumatera Selatan. la merupakan kelompok usaha bersama (KUB) yang terdiri dari 20 orang, yang anggotanya terdiri dari para penjahit pakaian peminat. Untuk memproduksi batik Besemah, saat ini kelompok ini telah memiliki mesin jahit listrik, mesin potong pola, mesin obras mini, mesin border kapasitas besar, pres kancing, serta alat pencetak batik berupa canting dan cap. Peralatan dan mesin yang jumlahnya masih minim ini merupakan hasil pinjaman dari pemerintah kota Pagaralam. 


Sumber : Besemah Pagaralam, 2008

0 comments:

Posting Komentar

My Campus

My Campus
campus de púrpura

About Me

Foto saya
Just Call me Adie... I was born in Pagaralam, Besemah

Followers

free counters